loading...

Video NAWACITA JOKOWI

NASDEM Deklarasi JOKOWI Presiden 2019-2024

Pesan Jokowi Untuk Relawan Projo Hadapi Tahun Politik

Dunia Akui Kinerja AHOK

PRESIDEN JOKOWI Jadi Imam Shalat PRESIDEN AFGHANISTAN

Video TUHAN TIDAK TIDUR Untuk AHOK

loading...

Jokowi: Jangan Sampai Termakan Isu hingga Muncul Pesimisme di Tengah Rakyat!

loading...

Presiden Joko Widodo (Jokowi) berkesempatan menjadi pembicara dalam kuliah tamu di Gedung Bundar Al Assyari Universitas Islam Malang (Unisma) bertemakan 'Islam Nusantara dan Keutuhan NKRI Untuk Mewujudkan Indonesia Damai' .

Presiden didampingi Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Gubernur Jawa Timur Soekarwo, dan jajaran Forkompimda (Forum Komunikasi Pimpinan Daerah) Jawa Timur tiba di Unisma sekira Pukul 09.00 WIB, Kamis (29/3/2018).
Pada kuliah tamunya, Presiden Jokowi menyampaikan pentingnya peran Indonesia dengan kemajemukannya. Indonesia juga sering dipuji karena bisa karena dengan jumlah penduduk Muslim terbesar dunia, tapi bisa menjaga nilai demokrasi.
"Setiap saya bertemu kepala negara, atau berbicara di forum internasional, Indonesia adalah dengan penduduk muslim terbesar di dunia. Islam di Indonesia Islam moderat, yang bersinergi dengan nilai-nilai demokrasi," kata Jokowi di hadapan ribuan mahasiswa Unisma.
Sebagai negara Islam yang majemuk, Indonesia memiliki beragam suku, agama, ras, dan etnis yang berbalut dalam nilai Pancasila dan Kebhinekaan karena arus imigrasi yang besar. "Arus imigrasi di mana-mana, negara akan menjadi majemuk karena arus imigrasi tadi. Antarkelompok bisa saling mengisi dan menginspirasi tapi Kebhinekaan bisa juga menjadi tantangan jika tak bisa dikelola," jelas pria asli Solo ini.
Maka dari itu, Presiden Jokowi meminta untuk terus menjaga Kebhinekaan, persatuan, dan kesatuan dalam bingkai perbedaan dan kemajemukan Indonesia. "Kebhinekaan disertai tantangan menjaga komunikasi dan toleransi, menjaga persatuan dan kesatuan, menahan Bhineka tetap Ika," tegas Jokowi.
Menurutnya, konflik antaretnis di beberapa negara Islam diawali karena sulitnya membangun dan menjaga komunikasi, kebhinekaan, persatuan dan kesatuan bangsa. "Jangan sampai termakan isu sehingga muncul pesimisme dari rakyat Indonesia yang menyebabkan perpecahan. Kita harus bersatu untuk menjadi pemersatu bangsa dan negara," pungkasnya. okezone.com


loading...

Comments