loading...

Video NAWACITA JOKOWI

NASDEM Deklarasi JOKOWI Presiden 2019-2024

Pesan Jokowi Untuk Relawan Projo Hadapi Tahun Politik

Dunia Akui Kinerja AHOK

PRESIDEN JOKOWI Jadi Imam Shalat PRESIDEN AFGHANISTAN

Video TUHAN TIDAK TIDUR Untuk AHOK

loading...

Superr...!!! Terbukti Kinerja Jokowi Tuai Pujian TV Bangladesh

loading...
Presiden Jokowi melakukan kunjungan kenegaraan ke Bangladesh, Sabtu (27/1/2018).

Dalam kunjungan ini, beliau juga ditemani oleh Ibu Negara, Iriana.

Momen kunjungan ini direkam oleh salah satu tv di Bangladesh.


Dilansir Tribunwow.com dari akun Youtube SOMOY TV Minggu (28/1/2018), begini isi dekskripsinya:

Indonesia President Joko Widodo is coming to Dhaka today on a two-day bilateral visit. The two countries are going to sign two agreements in the power and energy sector during the visit of Indonesia's President of the Muslim Brotherhood, the Prime Minister said. Due to these contracts, it is expected that the relations of Bangladesh with the mineral rich country Indonesia will be strengthened. 

Besides, diplomatic analysts believe that his visit to Myanmar's Rohingya regime is significant.

Indonesia, rich in Southeast Asia due to various factors including natural resources, tourism, agriculture. There is a huge amount of coal stocks in addition to natural gas in the largest Muslim world in the world.

Joko Widodo is coming to Bangladesh today on a two-day bilateral visit as President of the powerful Island of Indonesia. 14 years later, in this visit to the Indonesian President, Bangladesh also strengthens the relations.

State Minister for Power and Energy Nasrul Hamid said, "We are hoping to open new opportunities for the power and energy sector with the country on this tour. There will also be two contractual ceremonies. However, Indonesia is interested in importing Liquefied Natural Gas (LNG) and LNG-based power plants in Bangladesh.

Meanwhile, according to diplomatic analysts, the presidential visit of the President of ASEAN, which is also important in the rehabilitation of Rohingyas fleeing Myanmar, is very important.

Nasim Ferdous, former Bangladesh ambassador to Indonesia, said, "The visit of the President of ASEAN to the repatriation of Rohingyas fleeing Myanmar will be very important."

The former Ambassador, who has been in diplomatic duty for a long time, thinks that the time is now to increase diplomatic relations with wealthy Indonesians in the interest of the country.

(Presiden Indonesia Joko Widodo akan datang ke Dhaka hari ini dalam kunjungan bilateral dua hari. Kedua negara akan menandatangani dua kesepakatan di sektor energi dan energi selama kunjungan Presiden Ikhwanul Muslimin Indonesia, kata Perdana Menteri. Karena kontrak ini, diharapkan hubungan Bangladesh dengan negara kaya mineral Indonesia akan diperkuat. Disamping itu, analis diplomatik mengatakan usaha terhadap rezim Rohingya di Myanmar selama ini perkembangannya sangat signifikan.

Indonesia kaya akan Asia Tenggara karena berbagai faktor termasuk sumber daya alam, pariwisata, pertanian. Ada sejumlah besar stok batu bara selain gas alam di dunia Muslim terbesar di dunia.

Joko Widodo akan datang ke Bangladesh hari ini dalam kunjungan bilateral dua hari sebagai Presiden Pulau Indonesia yang kuat. 14 tahun kemudian, dalam kunjungan ke Presiden RI ini, Bangladesh juga memperkuat hubungan.

Menteri Negara Daya dan Energi Nasrul Hamid mengatakan, "Kami berharap dapat membuka peluang baru untuk sektor energi dan energi dengan negara dalam tur ini. Juga akan ada dua upacara kontrak, namun Indonesia tertarik untuk mengimpor Liquefied Natural Gas ( LNG) dan pembangkit listrik berbasis LNG di Bangladesh.

Sementara itu, menurut analis diplomatik, kunjungan presiden Presiden ASEAN, yang juga penting dalam rehabilitasi Rohingya yang melarikan diri dari Myanmar, sangat penting.

Nasim Ferdous, mantan duta besar Bangladesh untuk Indonesia, mengatakan, "Kunjungan Presiden ASEAN ke pemulangan Rohingya yang melarikan diri dari Myanmar akan sangat penting."

Mantan Duta Besar, yang telah lama melakukan tugas diplomatik, berpikir bahwa sekarang saatnya untuk meningkatkan hubungan diplomatik dengan orang-orang seperti Indonesia untuk kepentingan negara). Tribunnews.com
loading...

Comments