loading...
Salah satu prediksi Gus Dur yang membuat heboh adalah soal Joko Widodo yang akan menjadi seorang presiden.
Planet Merdeka - Sosok K. H. Abdurrahman Wahid atau yang lebih akrab disapa Gus Dur memang tak asing bagi masyarakat Indonesia. Selain dikenal sebagai seorang tokoh muslim, Gus Dur juga merupakan sosok yang aktif di dunia politik. Kiprahnya di dunia politik semakin terlihat ketika ia menjadi Presiden ke-4 menggantikan B.J Habibie. Selain itu Gus Dur merupakan mantan ketua Tanfidziyah (badan eksekutif) Nahdlatul Ulama dan pendiri Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Beberapa waktu lalu, video ramalan Gus Dur pun sempat menjadi sangat viral di kalangan netizen. Dalam video itu banyak tokok yang memberikan kesaksian tentang sosok Gus Dur ini, diantaranya mantan Kapolri Sutarman, Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, KH Said Aqil Siradj dan beberapa tokoh lainnya. Dan yang lebih membuat tercengang adalah prediksi yang disampaikan oleh Gus Dur ini sudah banyak terbukti.
Berikut ramalannya:
1. Tahun 1998 Gus Dur memprediksi Presiden Soeharto lengser
KH Bukhori Masruri saat Haul Gus Dur keempat pernah memberikan testimoninya mengenai lengsernya Presiden Soeharto setelah 32 tahun berkuasa dan menduduki kursi kepresidenan.
"11 bulan sebelum Soeharto jatuh, Saya Gus Dur, Mustofa Zuhad, Thoha pengurus NU Jogja. Di kamar diajak bicara berbagai hal masalah tapi tiba-tiba Gus Dur bilang dalam Bahasa Jawa. Wis rasah ngrembuk kuwi, Pak Harto sedelo meneh jatuh. Kulo gumun Pak Harto iso jatuh pie padahal saat itu Pak Harto diangkat menjadi Jenderal bintang lima artinya didukung oleh kekuatan bersenjata, didukung oleh kekuatan politik, didukung oleh kekuatan ekonomi dan didukung oleh opini publik."
2. Tahun 1999 Gus Dur memprediksi dirinya sendiri yang akan menjadi Presiden RI keempat
Luhut Binsar Pandjaitan yang kini menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman juga pernah memberikan testimoninya pada Haul Gus Dur keenam di Jakarta.
Saat itu Luhut bertemu dengan Gus Dur, dan dalam kesempatan itu Gus Dur pun mengatakan jika Luhut tak perlu berangkat jadi Duta Besar karena sebentar lagi Gus Dur akan jadi presiden. Mendengar perkataan itu, sontak Luhut terdiam dan mengerti dengan ucapannya bahkan ia pun tak mempercayainya.
"Ndak Pak Luhut betul, ini kyai saya ada sembilan ada dari Lampung, dari, dari manalah gitu. Saya dapat bisikan kalau saya jadi presiden," ungkap Luhut menirukan Gus Dur.
"Ah udahlah, dalam hati suka-sukamu lah,Loh kok nama Gus Dur sama Megawati udah mulai hitung-hitungan. Loh kok Gus Dur namanya menang suaranya. Tiba-tiba Presiden Republik Indonesia terus ada sholawat itu menang Gus Durnya. Loh, Gus Dur Presiden Republik Indonesia, saya gak percaya. Itu baru omong beberapa minggu lalu atau beberapa bulan lalu itu jadilah presiden beliau," ujar Luhut.
3. Tahun 2010 Gus Dur memprediksi KH Said Aqil akan menjadi Ketua Umum PBNU
Ada sebuah artikel dari NU Online, yang berjudul 'Gus Dur Ramalkan Said Aqil Ketua Umum PBNU setelah 55 Tahun'. Prediksi Gus Dur soal Said Aqil jadi ketua umum PBNU ini disampaikan sendiri olehnya dalam acara acara tasyakuran sukses Muktamas di PP GP Ansor.
Ia mengaku jika pad Muktamar ke-30 NU di Pondok Pesantren Lirboyo Kediri, pernah mengajukan diri untuk menjadi ketua umum.
Namun, keinginannya tersebut tak disetujui oleh Gus Dur. Gus Dur justru mengatakan demikian : "Nanti sampeyan itu baru jadi Ketua Umum PBNU setelah umur 55."
4. Tahun 2013 Gus Dur memprediksi Jenderal Sutarman akan menjadi Kapolri
Pada Haul Gus Dur keempat di Cianjur, Jenderal Sutarman mengungkapkan tentang prediksi Gus Dur soal dirinya yang akan diangkat menjadi Kapolri. " Pak Tarman nanti akan jadi Kapolda, Kapolda Metro nanti lalu jadi Kapolri," begitulah ucapan Gus Dur yang ditirukan oleh Jenderal Sutarman.
5. Tahun 2014 Gus Dur memprediksi Jokowi akan menjadi presiden
Salah satu prediksi Gus Dur yang membuat heboh adalah soal Joko Widodo yang akan menjadi seorang presiden.
Hal tersebut diungkapkan oleh Husein Syifa, koordinator Gusdurian Jawa Tengah. Saat itu Presiden Joko Widodo masih menjabat sebagai walikota Solo.
Berikut pernyataannya: "Saya masih ingat tanggalnya 8 Januari 2006, Gus Dur hadir di Solo dalam acara 'Njejegake Sakaguru Nusantara (Menegakkan Kembali Sokoguru Nusantara)' untuk menyampaikan orasi, pandangan-pandangannya dari berbagai perspektif tertutama dalam bidang politik,"
Peristiwa itu ternyata terjadi sesaat sebelum orasi Gus Dur dialog bersama KH Moeslim Rifai (Mbah Liem) dan Jokowi saat itu baru sekitar 6 bulan jabat Wali Kota Solo.
Berikut percakapan mereka:
Mbah Liem: "Njenengan harus jadi presiden lagi Gus?"
Gusdur: "Mboten ngaten (tidak begitu), Mbah. Siapapun yang dikehendaki rakyat, termasuk Pak Jokowi ini, kalau dia jadi Wali Kota yang bagus, kelak juga bisa jadi presiden!"
Mendengar perkataan itu, Presiden Jokowi yang kala itu juga ada di sana pun hanya tersenyum dan menganggap yang diucapkan oleh Gus Dur itu hanyalah sebuah candaan semata. Namun, hal itu kini justru menjadi kenyataan.
6. Tahun 2015 Gus Dur memprediksi Ahok akan menjadi gubernur
Prediksi Gus Dur soal Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) akan menjadi gubernur disampaikannya pada saat kampanye di Bangka Belitung. Menurut pengakuan Ahok, Gusdur memberikannya semangat kala ia gagal di Bangka Belitung.
Ahok mengatakan tak usahlah mengajukan gugatan, karena menurutnya orang Cina tak mungkin bisa jadi gubernur. Namun, Gus Dur tetap memberinya semanga dan ikut kampanye, seperti yang diungkapkan Ahok di acara Rosi Kompas TV.
Sambil menirukan Gus Dur, Ahok pun berkata : "Siapa bilang, jangankan jadi gubernur jadi presiden aja kamu bisa". Merdeka.com
loading...
Comments
Post a Comment