loading...

Video NAWACITA JOKOWI

NASDEM Deklarasi JOKOWI Presiden 2019-2024

Pesan Jokowi Untuk Relawan Projo Hadapi Tahun Politik

Dunia Akui Kinerja AHOK

PRESIDEN JOKOWI Jadi Imam Shalat PRESIDEN AFGHANISTAN

Video TUHAN TIDAK TIDUR Untuk AHOK

loading...

Jokowi Akan Jadi Inspektur Upacara Apel Kebangsaan di Monas

loading...


Presiden Joko Widodo atau Jokowi menerima kunjungan dari Perwakilan Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan Indonesia (FKPPI) di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat.


Dalam kesempatan ini, mereka meminta Presiden Jokowi untuk menjadi inspektur upacara dalam apel kebangsaan di Monas, Jakarta.

"Kita mengadakan semacam show of force, apel kebangsaan yang meminta Bapak Jokowi menjadi inspektur upacara dan beliau menyatakan kesediaannya," ujar Ketua Umum FKPPI Ponco Sutowo usai bertemu Jokowi di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (21/11/2017).

Kehadiran Jokowi, kata dia, sangat penting untuk menyebarluaskan semangat kebangsaan. Terlebih, dia merasa saat ini semangat kebangsaan dari masyarakat sedikit menurun.

Ponco juga menilai semangat kebangsaan ini seharusnya dapat dijaga, terutama dalam berdemokrasi. Terlebih, Presiden Jokowi sudah mengingatkan untuk berpolitik yang sopan dan santun.

"Artinya kan bukan cara ngomongnya, tapi tetap dijaga dalam koridor kebangsaan itulah yang kita harapkan," ucap Ponco.

Acara apel kebangsaan ini rencananya akan berlangsung pada 9 Desember 2017. Sekitar 10 ribu anggota FKPPI diperkirakkan hadir dalam kegiatan tersebut.

Bela Negara Sejak Dini

Jokowi sebelumnya meminta nilai-nilai bela negara sudah ditanamkan kepada anak-anak. Jiwa bela negara harus ditanamkan agar bisa menghalau ancaman kedualatan negara yang bentuknya terus berubah.

"Anak-anak harus dimulai dididik, diajarkan bukan saja nilai-nilai etos kerja, nilai-nilai disiplin, nilai-nilai integritas, tapi juga nilai-nilai mencintai bangsanya, bangga dengan tanah airnya yang ber-Bineka Tunggal Ika," ujar Jokowi pada pembukaan Rapat Terbatas tentang Pemantapan Progran Bela Negara di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu 26 Juli 2017.

Ancaman negara saat ini, ucap Presiden, tidak sebatas pada kedaulatan secara fisik. Lebih dari itu sudah menyasar pada ideologi, politik, ekonomi, dan sosial budaya.

Pemerintah tentu tidak akan tinggal diam saat kondisi ini terus bergulir. Terlebih gerakannya sudah sangat sistematis, termasuk gerakan dan ancaman yang terus merongrong Pancasila sebagai dasar negara. liputan6.com

loading...

Comments