loading...
Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan, kelompok penyebar hoaks bernuansa SARA Saracen sudah eksis sejak Pilpres 2014 dan aktif menyebar isu-isu politis di Pilgub DKI Jakarta 2017. Mereka bekerja menyebar isu sesuai pesanan.
"Pilkada gubernur (DKI Jakarta) kemarin juga grup ini ada yang aktif juga," kata Tito di sela sertijab perwira di Kompleks Mabes Polri, Jakarta, Selasa (5/9/2017).
Baca juga : Screenshot Chatting SARACEN dan APRIDA VERAWATY 22 - 24 Januari 2017 Setelah Akun FB Aprida Verawaty Dihack
Saracen, lanjut Tito, sudah ada sejak 2014 saat pemilihan presiden yang diikuti dua pasangan yakni Prabowo-Hatta dan Jokowi-Jusuf Kalla. "Sewaktu pilpres dia sudah eksis. Mereka memang bekerja sesuai pesanan," tandas Kapolri.
Saracen membuat konten-konten diduga hoaks dan bernuansa SARA berdasarkan pesanan pihak tertentu. Momentum politik kerap dimanfaatkan untuk berjualan ke berbagai pihak untuk menyerang lawan politik.
Baca juga : Kumpulan Screenshot Postingan HATESPEECH SARACEN, WAGIMAN dll
Kelompok Saracen menetapkan tarif sekitar Rp72 juta dalam proposal yang ditawarkan ke sejumlah. Mereka bersedia menyebarkan konten ujaran kebencian dan berbau SARA di media sosial sesuai pesanan. Biaya tersebut meliputi biaya pembuatan website sebesar Rp 15 juta, dan membayar sekitar 15 buzzer sebesar Rp45 juta per bulan.
okezone.com
loading...
Comments
Post a Comment