loading...
Penyidik Bareskrim Polri masih melakukan penelusuran catatan transaksi dari rekening Saracen.
Bukan
hanya setahun atau dua tahun yang dicek , namun catatan rekening selama
lima tahun milik produsen ujaran kebencian itu akan telusuri.
Kepala
Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divhumas Polri Brigjen Rikwanto
mengatakan, catatan transaksi rekening Saracen dilihat selama lima
tahun untuk mengendus secara pasti dari siapa uang dan untuk apa uang
tersebut.
”Saracen sudah aktif sejak
2014, tapi ditarik ke belakangnya juga. Tidak hanya tiga atau empat
tahun, tapi lima tahun ke belakang” papar jenderal berbintang satu
tersebut.
Penyidik ingin melihat
secara utuh apa yang terjadi dalam rekening tersebut. Sehingga, tidak
hanya diketahui satu atau dua orang yang terkait Saracen.
”Namun, semuanya bisa terlacak,” jelasnya ditemui dalam sebuah acara di Hotel Sultan, Jakarta kemarin.
Karena
itulah, hingga saat ini masih butuh waktu untuk menuntaskan semuanya.
Posisinya, penyidik Bareskrim menunggu hasil dari Pusat Pelaporan dan
Analisa Transaksi Keuangan (PPATK).
”Kami pantau terus ini,” jelas mantan Kabidhumas Polda Metro Jaya tersebut.
Sementara Kepala Bagian Penerangan Umum
(Kabagpenum) Divhumas Polri Kombespol Martinus Sitompul menjelaskan,
bila dalam penelusuran muncul nama-nama seseorang, tentunya akan ada
proses.
Salah satunya,
membandingkannya dengan fakta hukum lainya. ”Misal dari hasil PPATK
dengan bukti jejak digital itu dicocokkan,” paparnya.
Saat
ini juga sedang ditelisik berapa jumlah akun media sosial yang pernah
diambil alih atau hacking secara melanggar hukum. ”Tidak hanya satu yang
ada laporannya di Depok,” ujarnya.
Sehingga,
akan diketahui apa saja tujuan dari pengambilalihan akun media sosial
tersebut. Apakah ingin melakukan sesuatu yang lebih untuk melancarkan
operasi Saracen atau tujuan lainnya.
Baca juga : Screenshot Chatting SARACEN dan APRIDA VERAWATY 22 - 24 Januari 2017 Setelah Akun FB Aprida Verawaty Dihack
”Tidak
hanya itu, penyidik juga akan menjerat Jasriadi dengan pasal berlapis
bila ditemukan adanya akun-akun yang dicuri olehnya,” terang polisi
dengan tiga melati di pundaknya tersebut.
Sebelumnya,
Kabareskrim Komjen Ari Dono Sukmanto memastikan untuk segera memeriksa
puluhan orang yang namanya tercantum dalam struktur organisasi tersebut.
”Itu tidak hanya ditanya, karena pasti tida mengaku. Tapi, akan dikejar buktinya,” paparnya.
loading...
Comments
Post a Comment