loading...
Analis dari Australian Strategic Policy
Institute (ASPI), John McBeth menilai Panglima TNI Jenderal Gatot
Nurmantyo semakin jelas memiliki ambisi ikut dalam Pilpres 2019.
Dalam artikelnya yang berjudul Jokowi and the General, di aspistrategist.org.au,
McBeth mengaitkan keputusan menghentikan latihan bersama TNI dan
militer Australia baru-baru ini, dengan ambisi Jenderal Gatot menuju
kursi RI-1. Penghentian sementara itu dianggap sebagai upaya Gatot
meningkatkan popularitas.
Selain
itu, Gatot juga dikaitkan dengan Front Pembela Islam (FPI), kelompok
atau organisasi yang kabarnya membuat Presiden Joko Widodo (jokowi)
tidak nyaman.
Selain itu, McBeth
juga mengutip sejumlah informan yang mengatakan bahwa kasus penodaaan
agama yang menyeret nama Basuki 'Ahok' Purnama dimunculkan untuk
melemahkan posisi Jokowi menuju pilpres 2019. Ahok dikenal memiliki
hubungan baik dengan Jokowi. Sebelum menjadi Gubernur DKI Jakarta, Ahok
mendampingi Jokowi sebagai Wakil Gubernur Jakarta.
Keputusan
Gatot Nurmantyo menghentikan latihan bersama dengan Australia
disebutkan tidak membuat hubungan Jakarta dan Canberra rusak. Jokowi,
Menkopolhukam Wiranto serta Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu disebut
berhasil meminimalisir dampak dari keputusan Jenderal Gatot itu.
"Aksi Nurmantyo membuat Presiden Jokowi tampak lemah dan tidak efektif," tulis McBeth lagi.
Menurutnya,
untuk membalikkan keadaan, Jokowi bisa melakukan hal seperti
memberhentikan Gatot. Dan untuk meredam agresivitas kelompok FPI dengan
mengaplikasikan tekanan polisi pada Habib Rizieq.
McBeth
juga menyoroti pernyataan-pernyataan Jenderal Gatot dalam banyak
kesempatan mengenai proxy war atau perang dengan menggunakan kaki
tangan. Menurut Gatot, banyak negara di dunia yang cemburu pada
Indonesia yang memiliki performa ekonomi yang baik dan sumber daya alam
yang berlimpah.
Gatot juga, menurut McBeth dalam analisanya, secara terbuka menyampaikan
kecurigaannya pada kehadiran tentara AS di utara Australia yang
menurutnya memiliki kaitan dengan keinginan mendapatkan Papua.
loading...
Comments
Post a Comment