loading...
PT MRT Jakarta akan merekrut 170 tenaga kerja pada 2017. Tenaga kerja tersebut akan mengisi berbagai posisi mulai dari masinis hingga tenaga pemeliharaan (maintenance) prasarana MRT.
Direktur Operasional dan Perawatan MRT Jakarta Agung Wicaksono mengatakan, hingga saat ini karyawan MTR telah mencapai 130 orang. Perusahaan akan melakukan perekrutan sumber daya manusia (SDM) sebanyak 170 orang pada 2017, khususnya untuk tenaga operasional.
"Untuk operasional, kita perlu masinis, tenaga Operation Control Center (OCC) atau Pengatur Perjalanan Kereta Api (PTKA).
Kemudian, tenaga pemeriksa dan
pemeliharaan mulai dari maintenance untuk gerbong dan rangkaian, untuk
jalur dan bangunan. Juga untuk pemeliharaan prasarana, seperti
persinyalan, telekomunikasi dan kelistrikan," ujar dia saat berbincang
dengan Liputan6.com di Jakarta seperti ditulis Senin (2/1/2017).
Untuk masinis, lanjut Agung, MRT Jakarta akan lebih banyak mengambil SDM dari Akademi Perkeretaapian Indonesia (API) yang berada di bawah Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Namun, tidak menutup kemungkinan akan dibuka rekrutmen untuk masyarakat umum.
"Sumbernya macam-macam, salah satu prioritas kita ada dari Akademi
Perkeretaapian Indonesia (API) di Madiun dan ada Sekolah Tinggi
Transportasi Darat (STTD) di Bekasi. Dua-duanya di bawah naungan
Kemenhub, tapi kita juga akan rekrut dari jalur umum. Jadi nanti ada
juga untuk SMK, D3, S1 dan lain-lain, tergantung masing-masing
spesifikasinya," kata dia.
Agung juga menjelaskan, untuk tenaga masinis, nantinya MRT Jakarta akan memberikan pelatihan khusus hingga ke luar negeri. Para calon masinis MRT tersebut akan didik ke negara-negara yang telah memiliki moda transportasi MRT.
"Yang bukan lulusan API akan dilatih dulu di API terkait MRT. Ada training yang akan dilakukan oleh kontraktor, ada yang dilakukan oleh operator MRT di negara lain seperti di Jepang, Malaysia, India," ungkap dia.
Agung juga menjelaskan, untuk tenaga masinis, nantinya MRT Jakarta akan memberikan pelatihan khusus hingga ke luar negeri. Para calon masinis MRT tersebut akan didik ke negara-negara yang telah memiliki moda transportasi MRT.
"Yang bukan lulusan API akan dilatih dulu di API terkait MRT. Ada training yang akan dilakukan oleh kontraktor, ada yang dilakukan oleh operator MRT di negara lain seperti di Jepang, Malaysia, India," ungkap dia.
Baca: Djarot Sebut Kasus Ahok diPOLITISASI
Moda transportasi ini ditargetkan mulai beroperasi pada 2019. Pada tahun tersebut, total tenaga kerja di MRT Jakarta diperkirakan mencapai 500 orang. Sebagian besarnya merupakan tenaga kerja yang berkaitan dengan operasional MRT.
"Di 2018 akhir, saat mau operasi di 2019 kita target paling tidak ada 500 karyawan. Dan 400-an diantaranya itu karyawan operasional," ujar dia.
Moda transportasi ini ditargetkan mulai beroperasi pada 2019. Pada tahun tersebut, total tenaga kerja di MRT Jakarta diperkirakan mencapai 500 orang. Sebagian besarnya merupakan tenaga kerja yang berkaitan dengan operasional MRT.
"Di 2018 akhir, saat mau operasi di 2019 kita target paling tidak ada 500 karyawan. Dan 400-an diantaranya itu karyawan operasional," ujar dia.
loading...
Comments
Post a Comment