loading...
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta dukungan parlemen Korea Selatan
dalam memperkuat hubungan dagang dan investasi kedua negara. Hal ini
menjadi fokus pertemuan Jokowi dengan parlemen Korea Selatan selama
hampir satu jam lamanya, Kamis (12/1) pagi.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, permintaan ini tak lepas dari menurunnya tren perdagangan dan investasi Indonesia-Korea Selatan karena menurunnya kondisi ekonomi dunia.
"Jumlahnya masih besar, tapi trennya agak menurun. Maka Presiden meminta dukungan parlemen (Korsel) kiranya kedua negara dapat meningkatkan hubungan perdagangan dan investasi," kata Retno di Istana Merdeka.
Permintaan itu disambut baik parlemen negeri gingseng. Ketua Parlemen
Chung Sye Kyun, kata Retno, menyetujui hal itu sebab Indonesia merupakan
salah satu mitra penting Korea Selatan.
Baca: Ahok: Tak Ada Celah untuk Korupsi di DKI
Sye Kyun bahkan tak hanya akan membantu Indonesia dalam bidang pedagangan dan investasi. Dukungan diberikan dalam berbagai sektor demi mendekatkan hubungan kedua negara.
"Indonesia dinilai negara besar, pemain besar di ASEAN, dan memberikan kontribusi banyak berbagai macam isu di dunia internasional," tuturnya.
Hal itu dikonfirmasi secara terpisah oleh Sye Kyun. Ia menegaskan Indonesia merupakan mitra strategis Korea Selatan sejak 1973.
"Masyarakat Korea sangat memperhatikan dan sangat suka Indonesia. Saya pikir hubungan kedua negara ini akan sangat menguat lagi," kata Sye Kyun.
Pertemuan Jokowi dengan Parlemen negeri gingseng dilakukan sebelum di akhir pekan nanti, Jokowi menjamu Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe yang akan datang membicarakan sejumlah rencana kerja sama ekonomi.
Sye Kyun bahkan tak hanya akan membantu Indonesia dalam bidang pedagangan dan investasi. Dukungan diberikan dalam berbagai sektor demi mendekatkan hubungan kedua negara.
"Indonesia dinilai negara besar, pemain besar di ASEAN, dan memberikan kontribusi banyak berbagai macam isu di dunia internasional," tuturnya.
Hal itu dikonfirmasi secara terpisah oleh Sye Kyun. Ia menegaskan Indonesia merupakan mitra strategis Korea Selatan sejak 1973.
"Masyarakat Korea sangat memperhatikan dan sangat suka Indonesia. Saya pikir hubungan kedua negara ini akan sangat menguat lagi," kata Sye Kyun.
Pertemuan Jokowi dengan Parlemen negeri gingseng dilakukan sebelum di akhir pekan nanti, Jokowi menjamu Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe yang akan datang membicarakan sejumlah rencana kerja sama ekonomi.
loading...
Comments
Post a Comment