loading...

Video NAWACITA JOKOWI

NASDEM Deklarasi JOKOWI Presiden 2019-2024

Pesan Jokowi Untuk Relawan Projo Hadapi Tahun Politik

Dunia Akui Kinerja AHOK

PRESIDEN JOKOWI Jadi Imam Shalat PRESIDEN AFGHANISTAN

Video TUHAN TIDAK TIDUR Untuk AHOK

loading...

Ahok Berjanji Tak Akan Gusur Warga Sekitar Sungai Ciliwung tapi Ini Syaratnya

loading...

Ada hal yang menarik saat Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) Gubernur DKI Jakarta nonaktif Gang Pepaya, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (6/1/2016) pagi.
 
Warga yang berdiskusi dengan Ahok menyampaikan harapan agar mereka tak digusur.

Ahok menyanggupi permintaan warga dan berjanji tak akan menggusur rumah warga di sekitar Sungai Ciliwung.

Meski demikian ia menyampaikan syarat-syaratnya pada warga.

Apa saja syarat-syaratnya? Simak selengkapnya.

Seperti diketahui wilayah ini memang biasa terendam banjir.

Ahok mengecek langsung ke lokasi dan berharap Sungai Ciliwung bisa menjadi lokasi wisata alternatif, ia berharap agar warga menjaga kebersihan.

Baca: Keluarga Djojodigdo Sumbang Rp 45 Juta untuk Ahok-Djarot

Saat itu Ahok tiba pukul 09.28 WIB, langsung menjadi pusat perhatian warga sekitar wilayah tersebut.

Untuk mengantisipasi di tempat blusukan sebelumnya yang mengalami penolakan dari segilintir warga, maka Polisi juga melakukan pengamanan ekstra.

Banyak warga yang sebelumnya tak sadar akan kedatangan Calon Gubernur yang merakyat ini, langsung bergegas menghampiri dan bersalaman.

Kedatangan Basuki ke lokasi tersebut untuk mengecek kondisi sungai yang ada di sana.

Saat tinjauan lapangan Calon Gubernur DKI Jakarta petahana Basuki Tjahaja Purnama ditemani oleh Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane (BBWSCC) dan Ketua RT 011/03, Zainal Abidin.

Saat melihat aliran Sungai Ciliwung yang berada di wilayah tersebut, seorang warga mengusulkan kepada Ahok agar wilayah bantaran sungai tersebut diberi sheet pile agar tidak terjadi erosi dan longsor.

Baca: Apa dampak keikutsertaan Jokowi dalam salat Jumat bersama Rizieq Shihab?

"Pak ini kalau bisa dibuatkan sheet pile supaya enggak longsor. Untuk banjir sudah terjadi di daerah sini. Tapi hanya ditakutkan longsor bila curah hujan tinggi," kata seorang warga kepada Ahok di lokasi blusukan.

Usulan warga tersebut ditolak Basuki Tjahaja Purnama, karena melihat kondisi wilayah perumahan penduduk ini tidak bisa dimasukkan alat berat.

"Wah kalau di sini nggak bisa, Pak, kalau pakai sheet pile. Alat berat nggak bisa masuk sini," jawab Ahok.

Basuki juga menerangkan bahwa saat ini Pemda DKI Jakarta terus melakukan program normalisasi sungai di sepanjang bantaran Sungai Ciliwung.

Namun, khusus di wilayah tersebut, normalisasi tidak menggunakan sheet pile.

Penggunaan alat berat dalam normalisasi Sungai Ciliwung memang perlu banyak hal yang diperhatikan.

Tapi Basuki menegaskan bahwa saat ini Sungai Ciliwung tidak pernah siaga 1 karena pintu air Manggarai sudah dibuka terus.

Baca: Apakah AKSI 4 NOVEMBER dan 2 DESEMBER akan membuat FPI menjadi "BESAR" ?

"Sekarang kalau Bapak lihat, Ciliwung sudah nggak pernah lagi siaga 1. Sebab saya meminta pintu air Manggarai dibuka terus. Jadi sepanjang bantaran Sungai Ciliwung tidak terjadi banjir lagi," kata Ahok.

Warga lain meminta Ahok agar rumah-rumah di lingkungan tersebut tidak digusur.

Ahok pun berjanji tidak akan menggusur selama mereka tidak mendirikan bangunan di bantaran sungai.

"Kami tidak akan menggusur selama Bapak-Ibu tidak mendirikan bangunan di bantaran sungai."

"Selain itu, jangan juga nutupin saluran dan got. Intinya adalah harus dijaga kebersihan kali dan kelengkapan surat-surat yang harus dimiliki," papar Ahok.

Bagi Basuki dalam menjaga kebersihan Sungai Ciliwung dan tidak terjadi banjir Jakarta yang besar, maka dirinya harus bertindak tegas meskipun terkadang harus membongkar.

Selain itu, Ahok menekankan pentingnya memiliki sertifikat tanah.

Alasannya, pemerintah akan mengganti sesuai dengan harga pasar bila akan menormalisasi sungai dan harus memindahkan warga.

Dengan memiliki sertifikat, warga akan tetap mendapat keuntungan.

"Kalau untuk banjir, masyarakat mau jual tanahnya nanti kami beli dengan harga pasar. Supaya kamu juga nanti bisa pindah ke tempat yang lebih layak. Kalau ada oknum yang menekan Bapak-Ibu dalam pembuatan sertifikat, laporkan sama saya," tutupnya.

 
Tribunnews.com

loading...

Comments