loading...

Video NAWACITA JOKOWI

NASDEM Deklarasi JOKOWI Presiden 2019-2024

Pesan Jokowi Untuk Relawan Projo Hadapi Tahun Politik

Dunia Akui Kinerja AHOK

PRESIDEN JOKOWI Jadi Imam Shalat PRESIDEN AFGHANISTAN

Video TUHAN TIDAK TIDUR Untuk AHOK

loading...

Survei SMRC: 57,3% Masyarakat Percaya PERMINTAAN MAAF Ahok TULUS

loading...

Survei yang dilakukan Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menyebut lebih dari 50 persen masyarakat memaafkan Basuki T Purnama karena menganggap dia tulus dalam meminta maaf.

Seperti diketahui, Ahok tersandung kasus dugaan penistaan agama saat memberikan sambutan di depan warga Kepulauan Seribu, pada September 2016 lalu.

Survei bertajuk 'Protes Massa dan Kepemimpinan Nasional, Sebuah Evaluasi Politik' ini dilakukan dengan wawancara langsung. Survei dilakukan pada 22-28 November 2016.


"Sebanyak 50% responden tahu bahwa Ahok sudah meminta maaf. Ada 57,3% responden yang mengatakan sudah memaafkan karena merasa permintaan maaf itu tulus," kata pendiri SMRC, Saiful Mujani di Hotel Century Atlet, Senayan, Jakarta Selatan, Kamis (8/12/2016). 

Baca: Antasari Tak Ingin Diseret-seret dalam Konflik SBY-Jokowi


Saiful mengatakan, dari survey yang dilakukan kepada 1.220 responden itu, sebagian lainnya masih memilih untuk tidak menerima permintaan maaf Ahok.

"Ada 29,1% menjawab tidak memaafkan dengan alasan permintaan maaf itu tidak tulus, hanya bohong. Sementara 13,6% memilih tidak menjawab," ujar Saiful.

Lanjut Saiful, tidak sedikit masyarakat yang menyatakan setuju bahwa apa yang disampaikan Ahok adalah bentuk penistaan agama. Dari seluruh responden, 45,2% setuju bahwa Ahok menistakan agama. Sementara ada 21,5% responden tidak setuju dan 33,3% menjawab tidak tahu.

"Kemudian kami tanya, apakah mengetahui secara persis seperti apa ucapan Ahok tentang surat Al-maidah itu. Hanya 11,5% yang mengaku mengetahui secara persis. Sisanya tidak," papar Saiful.

"Pertanyaan selanjutnya apakah sudah menonton video lengkap? 12,9% menjawab ya, sudah menonton. Sementara 87,1% mengaku tidak menonton video secara penuh," sambungnya.  


loading...

Comments