loading...
Ketua Pengelola Rumah Kedaulatan Rakyat Isti Nugroho mengatakan, Sri
Bintang Pamungkas secara rutin mendatangi Pusat Dokumentasi Politik yang
terletak di Jalan Guntur nomor 49, Setia Budi, Jakarta Selatan. Sri
Bintang adalah salah satu dari sepuluh orang yang ditangkap Kepolisian
Daerah Metro Jaya hari ini terkait dengan dugaan makar.
"Mas Bintang memang sering ke sini, sudah sembilan tahun. Memang markasnya di sini," kata Isti pada saat dijumpai Tempo, Jumat, 2 Desember 2016.
Menurut Isti, rumah yang sudah lama dia tinggali itu memang sering dijadikan tempat diskusi soal kondisi Indonesia terkini. Namun, dia menolak ada upaya penggulingan pemerintah dalam setiap kegiatan di sana. Kedatangan Sri Bintang juga bukan untuk membicarakan agenda makar.
Selain Sri Bintang, aktivis lain yang sering datang ke Pusat Dokumentasi Politik adalah Adityawarman, yang juga dicokok polisi. Namun, kata Isti, Adityawarman baru-baru ini saja datang ke setiap diskusi yang diadakan Rumah Kedaulatan Rakyat, terutama sejak memanasnya isu Gubernur DKI Nonaktif Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. "Mereka terakhir kali datang ke sini pada Rabu lalu. Biasanya kami diskusi setiap Senin dan Kamis," ujar Isti.
Adapun sejumlah orang yang juga ditangkap seperti Ahmad Dhani, Ratna
Sarumpaet, Rachmawati Soekarnoputri, Kivlan Zein, dan beberapa tokoh
lainnya tidak pernah hadir dalam diskusi di Pusat Dokumentasi Politik.
"Kami tidak kenal mereka. Kami tidak tahu siapa mereka," tutur Isti.
Penangkapan terhadap sejumlah aktivis, Isti berpendapat, merupakan inisiatif Kepolisian karena ada dugaan makar. Sedangkan kegiatan diskusi rutin yang dihadiri Sri Bintang di Pusat Dokumentasi Politik hanya mengkritisi sejumlah kebijakan pemerintah. Itu sebabnya, Isti pun yakin kepolisian segera membebaskan aktivis yang ditangkap.
Penangkapan terhadap sejumlah aktivis, Isti berpendapat, merupakan inisiatif Kepolisian karena ada dugaan makar. Sedangkan kegiatan diskusi rutin yang dihadiri Sri Bintang di Pusat Dokumentasi Politik hanya mengkritisi sejumlah kebijakan pemerintah. Itu sebabnya, Isti pun yakin kepolisian segera membebaskan aktivis yang ditangkap.
Enggak benar itu dugaan makar karena mereka ini berjuang dengan
kata-kata, secara terhormat," ucap Isti. "Demokrasi itu kan bebas.
Setiap orang bebas mengutarakan pendapat. Itu yang mereka lakukan."
Isti mengakui belakangan diskusi yang hangat diikuti Sri Bintang memang berkaitan dengan Aksi Bela Islam jilid III pada hari ini, 2 Desember 2016. Pembahasan soal kebijakan Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sudah sering digelar, bahkan jauh sebelum dugaan muncul penistaan agama yang menjerat Ahok. "Membahas situasi politik nasional, kepemimpinan, dan keadilan yang berkaitan dengan perkara Ahok," kata Isti.
Isti mengakui belakangan diskusi yang hangat diikuti Sri Bintang memang berkaitan dengan Aksi Bela Islam jilid III pada hari ini, 2 Desember 2016. Pembahasan soal kebijakan Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sudah sering digelar, bahkan jauh sebelum dugaan muncul penistaan agama yang menjerat Ahok. "Membahas situasi politik nasional, kepemimpinan, dan keadilan yang berkaitan dengan perkara Ahok," kata Isti.
loading...
Comments
Post a Comment