loading...
Situs berita bohong alias hoax bukan hanya alat untuk menyerang
seseorang. Menurut pegiat media sosial Septiaji Eko Nugroho, situs
berita hoax dijadikan ladang binis.
Di Makedonia, Victor, pemuda berusia 16 tahun, membuat 14 situs hoax.
Seluruhnya dia gunakan untuk membuat berita hoax tentang Pilpres Amerika
Serikat 2016.
"Dari kerjaannya itu, dia bisa menghasilkan sekitar Rp2 miliar," kata Septiaji di Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (1/12/2016).
Aji mengatakan, Victor membuat situs hoax bukan karena pandangan politik, tetapi hanya karena uang. "Mereka yang terhasut memberikan pemasukan kepada pembuat berita hoax," ujarnya.
Aji mengatakan, Victor membuat situs hoax bukan karena pandangan politik, tetapi hanya karena uang. "Mereka yang terhasut memberikan pemasukan kepada pembuat berita hoax," ujarnya.
Aji menuturkan, Google akan mematikan iklan-iklan dari situs berita hoax. Itu merupakan upaya Google mematikan perkembangan situs hoax.
"Setidaknya mereka jadi malas untuk membuat berita karena tidak ada pemasukan lagi," lanjut Aji.
Aji mengklaim dirinya sudah mengetahui beberapa pemilik situs berita hoax di Indonesia. Ia mengaku telah melaporkan itu kepada Kementerian Komunikasi dan informatika.
Ia membentuk komunitas 'Masyarakat Indonesia Anti-Hoax' agar bisa ramai-ramai melaporkan situs berita hoax ke pemerintah.
Aji mengimbau masyarakat tidak mudah percaya dengan informasi yang tidak jelas sumbernya. Masyarakat harus aktif meng-kroscek sebelum menyebarluaskan informasi.
"Karena informasi berbau hasutan di media sosial sangat meresahkan dan berpotensi mengancam keamanan nasional," pungkas Aji.
loading...
Comments
Post a Comment