loading...
Ustad Arifin Ilham mengatakan kasus penistaan agama dengan penyebutan
Alquran surat Almaidah ayat 51 yang dilakukan gubernur nonaktif DKI
Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai momentum menyatukan ulama dan ormas Islam di seluruh negeri.
"Karena Almaidah 51, ulama dan ormas Islam di seluruh negeri semakin merapatkan barisan, semakin kuat kaidah kita dan kuat untuk mempertahankan negeri ini," kata Arifin saat memimpin Istigasah dan Tablig Akbar di Mapolresta Bogor Kota, Jawa Barat, Kamis, 1 Desember 2016.
Menurut Arifin, hikmah Almaidah 51 telah menyadarkan umat Islam untuk kembali mentadaburkan (mempelajari) Alquran sesuai dengan tuntutan yang benar. Gerakan mempelajari Alquran semakin bergeliat di berbagai daerah.
Pimpinan Masjid Az Zikra tersebut mengajak umat Islam untuk mendoakan Gubernur Ahok agar mendapatkan hidayah, agar bisa merasakan indahnya iman dan Islam.
Baca: Ini Hasil Pembangunan Jalan di Papua Selama Dua Tahun Pemerintahan Jokowi
Arifin mengatakan, penistaan Alquran yang dilakukan Gubernur Ahok atas kehendak Allah SWT untuk mengangkat Almaidah 51. Masyarakat mengingat Almaidah 51 berkat Ahok.
"Ingat Almaidah, ingat Ahok, jutaan warga turun karena Allah. Almaidah itu punya Allah, ayat Allah. Kalau dihina, Allah akan mengangkatnya. Begini Allah mengangkat Almaidah 51 ke permukaan dan mengingatkan kita kembali akan firman Allah," kata dia seperti dikutip dari Antara.
Arifin mengingatkan pentingnya pemimpin yang saleh dan mukmin. Setiap manusia adalah pemimpin bagi dirinya sendiri, keluarganya, dan lingkungan tempat tinggalnya.
Umat Islam juga diingatkan untuk bersabar dan terus berdoa, bermunajat kepada Allah, agar memberikan hidayah kepada Ahok. Dan kasus hukum penistaan agama perlu diperjuangkan, dalam dakwah.
Baca: Kesuksesan "Tax Amnesty" Dinilai Jadi Capaian Gemilang Dua Tahun Jokowi-JK
"Seperti mantu Arifin, dari motivator Nasrani, ia bersyahadat setelah dua minggu berdebat bersama anak, akhirnya mendapat hidayah dan mengenal Islam," ungkap dia.
Terkait Islam yang dinilai sebagai teroris, Arifin menyebutkan, hal itu dilakukan oleh mereka yang tidak paham Islam yang sebenarnya.
Untuk aksi Demo 2 Desember, Arifin mengimbau agar seluruh umat yang turun untuk berwudu, karena dapat menjadi energi positif, sehingga dijaga oleh Allah, agar aksi tetap damai.
"Lalu berzikirlah, doa tidak berhenti. Zikir tidak hanya sampai rumah, tapi berzikirlah setiap saat dari keluar rumah, niatkan karena Allah, karena hati ini milik Allah, semoga besok datang karena Allah," kata dia.
Baca: Ini Data Pembangunan Jalan Perbatasan Selama Dua Tahun Pemerintah Jokowi
Arifin meminta umat berdoa kepada Allah agar aksi besok dijaga dari provokator, dari kezaliman setan, jin dan manusia yang tidak menginginkan kedamaian antara umat dan pemerintah.
"Ada yang tidak ingin umat Islam bersatu dengan TNI dan Polri. Karena kalau berpisah umat Islam dan TNI/Polri, maka hancurlah negeri ini. Umat Islam bersatu dengan TNI/Polri untuk menjaga NKRI," kata dia.
Terkait hidayah untuk Ahok, Arifin menjelaskan, seorang muslim tidak boleh menghujat. Ahok tidak memahami Islam, oleh karena itu dakwah harus sampai kepadanya untuk menjelaskan betapa mulia dan indahnya Islam.
"Lihat Bapak Ahok, baru satu ayat disentil olehnya, bergerak semua umat Islam. Karena hatinya yang paling dalam tersentuh oleh Ahok. Karena itu, harus ada yang menjelaskan kepada Bapak Ahok," ujar dia.
Ustad Arifin berkenan untuk menyampaikan dakwah tersebut dan bertemu dengan Ahok untuk menjelaskan kemuliaan Islam. "Insya Allah dalam waktu dekat, bisa bertemu dengan Bapak Ahok," kata Arifin.
Liputan6.com
loading...
Comments
Post a Comment