loading...
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti meminta
Kementerian Riset Teknologi dan Perguruan Tinggi ikut mengembangkan
dunia kemaritiman di Indonesia. Menurut Susi, wilayah laut Indonesia
sangat luas dan memiliki berbagai potensi yang luar biasa.
“Untuk itulah, Kementerian Riset Teknologi dan Perguruan Tinggi bisa ikut mengembangkan berbagai potensi tersebut,” kata Susi saat berpidato dalam penganugerahan gelar honoris causa di kampus Universitas Diponegoro Semarang, Sabtu, 3 Desember 2016. Susi berharap kampus ikut melakukan inovasi dan pengembangan wilayah laut.
Kampus, Susi mengatakan, harus memiliki berbagai inovasi untuk laut. Selama berpuluh-puluh tahun, kata Susi, Indonesia tidak mengurus laut secara serius. Akibatnya, banyak praktek kejahatan di laut Indonesia. Banyak kapal asing beroperasi dan mencuri ikan di wilayah laut Indonesia.
Susi mengaku ada banyak terobosan
yang dilakukan, tapi justru ditentang oleh akademikus bergelar doktor
maupun profesor. Tapi Susi, yang hanya berijazah SMP, selalu berani
berdebat dengan para ilmuwan dari kampus tersebut.
Menteri Riset Teknologi dan Perguruan Tinggi M. Nasir menyambut baik permintaan Susi tersebut. Bahkan seusai Susi diberi gelar doktor kehormatan, langsung dilakukan penandatanganan nota kesepakatan dengan Nasir selaku menteri. “Ada tiga bidang kerja sama, yakni di bidang pangan, bidang kemaritiman, dan bidang energi,” kata Nasir.
Guru besar dari Undip ini menyatakan ada berbagai pekerjaan yang bisa dilakukan, yakni mendorong pemanfaatan sumber daya manusia kampus untuk pengembangan laut, membuat sistem tangkap ikan yang baik, hingga mendorong laut bisa berkelanjutan dengan tidak adanya praktek perusakan laut. Nasir menyebut kementeriannya juga akan melakukan berbagai riset untuk pemanfaatan laut lebih baik.
Selain itu, kementerian menyiapkan sistem perkapalan untuk kapal ikan. Saat ini sudah ada dua kapal baru. Terdapat satu kapal paralon yang bisa lebih cepat dan ringan dari Universitas Diponegoro Semarang. Satu lagi kapal dari Universitas Indonesia berupa kapal pelat datar. “Kementerian Kelautan dan Perikanan bisa memanfaatkan. Saat ini masih dalam proses sertifikasi,” kata Nasir.
loading...
Comments
Post a Comment