loading...

Video NAWACITA JOKOWI

NASDEM Deklarasi JOKOWI Presiden 2019-2024

Pesan Jokowi Untuk Relawan Projo Hadapi Tahun Politik

Dunia Akui Kinerja AHOK

PRESIDEN JOKOWI Jadi Imam Shalat PRESIDEN AFGHANISTAN

Video TUHAN TIDAK TIDUR Untuk AHOK

loading...

Keluarga Djojodigdo Sumbang Rp 45 Juta untuk Ahok-Djarot

loading...

Keluarga Djojodigdo memberikan sumbangan dana kampanye kepada calon Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, dalam pertemuan silaturahmi keluarga besar keturunan Patih Djojodigdo, di Waroeng Solo, Jakarta Selatan, Sabtu, 3 Desember 2016.

"Dari keluarga Djojodigdo, termasuk teman-teman, terkumpul Rp 45 juta dalam dua hari," kata Chico Hakim, anggota keluarga Djojodigdo, kepada Djarot.

Chico menuturkan, dia dan keluarganya meyakini Djarot dan calon Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, merupakan sosok yang bersih dari korupsi. Karena itu, dia pun berinisiatif mendukung kampanye pasangan calon inkumben itu secara material maupun doa.


Djarot menyampaikan terima kasih kepada Chico. Dia menjelaskan bahwa pola sumbangan dana kampanye baru pertama kali terjadi sebagai bentuk gotong-royong dari masyarakat. 


Menurut Djarot, hal ini perlu diwujudkan di Jakarta untuk mendukung seorang pemimpin sekaligus jongos (pelayan) masyarakat yang jujur dan bekerja dengan baik.


Djarot juga menuturkan, pola tersebut bertujuan untuk menghilangkan kesan bahwa mengikuti pemilihan kepala daerah itu membutuhkan biaya besar sampai puluhan miliar rupiah.


"Itu enggak benar. Kami tunjukkan Basuki-Djarot bisa bersama-sama rakyat Jakarta. Terima kasih," ucapnya.

Keluarga Djojodigdo merupakan keturunan dari Patih Djojodigdo, seorang tokoh terkenal di Blitar. Djojodigdo dianggap memiliki kesaktian dan dikenal sebagai sosok legendaris. Djarot mengaku akrab dengan keluarga tersebut lantaran pernah menjadi Wali Kota Blitar selama sepuluh tahun atau dua periode. Kedekatannya bermula akan rasa penasaran mengenai mitos-mitos yang berkembang mengenai Djojodigdo.

Djarot menceritakan ihwal kedekatannya dengan keluarga Djodigdo karena didorong rasa penasaran, tentang sejarah kehidupan Patih Djojodigdo di Blitar, Jawa Timur. Menurut dia, ada satu cerita yang berkembang mengenai sosok Djojodigdo yang dianggap memiliki kesaktian. Sehingga makamnya pun dibuat menggantung dan tidak menyentuh tanah. "Info yang saya terima bahwa Patih Djojodigdo ini tidak bisa dimakamkan di bawah karena akan hidup kembali, makanya makamnya di atas," katanya.

Sosok Patih Djojodigdo, Djarot berujar, merupakan sosok yang sangat legendaris di Blitar lantaran membantu seorang Bupati Blitar saat itu, yang memiliki sebuah cemeti atau pecut Samandiman, dalam menghalau lahar di daerah Blitar. Sebabnya, Blitar dikenal sebagai daerah rawan gempa dan gunung meletus.

Karena rasa penasarannya, Djarot pun memutuskan untuk mendatangi pesanggrahan Djojodigdan dan mengunjungi makam Djojodigdo. Menurut Djarot, mitos itu pun tidak terbukti.


Makamnya sama seperti orang pada umumnya. Hanya, kata dia, terdapat cungkup pada makamnya seperti maesan.

Tapi, lanjut Djarot, ada banyak hal yang bisa diceritakan kepada generasi mendatang melalui mitos-mitos tentang Djojodigdo. 


Pesanggrahan Djojodigda yang luas pun, kata dia, bisa menjadi obyek wisata. Sehingga, keluarga besar keturunannya perlu diberi semangat untuk berbagi dan menjawab tantangan ke depan.

Djarot menuturkan, banyak keturunan Djojodigdo merupakan orang-orang hebat dan menjadi pemimpin. Bahkan, salah satu tokoh pejuang perempuan, RA Kartini, merupakan menantunya. Kartini menikah dengan putra Djojodigdo, yakni Raden Adipati Joyodiningrat yang pernah menjabat sebagai Bupati Rembang. 


"Patih Djojodigdo telah menuliskan sejarah yang sangat indah dan melahirkan keturunan luar biasa," tuturnya.



loading...

Comments