loading...
Ketua DPP PDI Perjuangan Andreas Pareira menilai, pertemuan antara
Presiden Joko Widodo dengan Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Prabowo
Subianto, semakin menunjukkan kedekatan hubungan keduanya.
Apalagi, dalam waktu yang tak terlalu lama, keduanya telah dua kali bertemu.
"Kelihatan di sini chemistry-nya," kata Andreas, saat diskusi "Peta Politik Pasca-4/11: Mempertanyakan Loyalitas Partai-Partai Pendukung Jokowi", di Jakarta, Jumat (25/11/2016).
Pertemuan pertama berlangsung pada akhir Oktober lalu.
Saat itu, Jokowi bertandang ke kediaman Prabowo di Hambalang, Bogor, Jawa Barat.
Dalam pertemuan bertajuk makan siang itu, keduanya membahas persoalan kebangsaan dan kondisi makro politik yang tengah berkembang.
Pertemuan kedua dilakukan di Istana Negara pada 17 November lalu.
Saat itu, Prabowo secara tegas menyatakan, tidak akan menjegal pemerintahan Jokowi-JK.
Ia juga menyampaikan, bahwa pemerintah dapat dikritik.
Namun, kritik yang disampaikan tidak boleh bersifat destruktif dan mengarah kepada kekerasan.
Andreas menambahkan, komunikasi positif antar rival di Pilpres 2014 lalu itu semakin menunjukkan bagaimana hubungan keduanya di pemerintahan ke depan.
Kendati demikian, muara atas hasil pembicaraan keduanya, akan kembali pada ketokohan masing-masing.
"Dalam kacamata saya, sudah kelihatan dan terfilter apakah Gerindra masuk atau tidak.
Itu semua tergantung Pak Jokowi dan Pak Prabowo," ujarnya.
Lebih jauh, ia mengatakan, setiap parpol dapat memberikan kontribusi terhadap pemerintahan.
Bahkan, kontribusi bisa tetap diberikan, meski oposisi dengan pemerintah.
Tribunnews.com
loading...
Comments
Post a Comment