loading...

Video NAWACITA JOKOWI

NASDEM Deklarasi JOKOWI Presiden 2019-2024

Pesan Jokowi Untuk Relawan Projo Hadapi Tahun Politik

Dunia Akui Kinerja AHOK

PRESIDEN JOKOWI Jadi Imam Shalat PRESIDEN AFGHANISTAN

Video TUHAN TIDAK TIDUR Untuk AHOK

loading...

Mendagri Tjahyo Kumolo: " MUSUH bangsa ini RADIKALISME dan TERORISME "

loading...

Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menyatakan terorisme merupakan musuh bangsa Indonesia dalam pembangunan. Menurut dia, sejauh ini tidak ada masalah berarti dalam pembangunan. Mulai dari perencanaan, kata dia, sudah berjalan sesuai aturan.

"Musuh bangsa ini, tantangan Indonesia bukan masalah-masalah yang berkaitan dengan pembangunan, semua sudah clear, perencanaan sudah bagus, tapi masalah radikalisme dan terorisme," kata Tjahjo saat menutup gelaran Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-III Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) tingkat Nasional di Islamic Center, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Sabtu malam, 19 November 2016.


Menteri Tjahjo mengatakan pencegahan dalam mendeteksi dini radikalisasi di Indonesia perlu dilakukan bersama-sama. Dia menjelaskan pencegahan terorisme harus diatasi mulai dari lingkungan terdekat. Tjahjo meminta semua anggota Korpri terjun ke masyarakat, membaur dengan berbagai agama untuk mendengar keluhan melihat gelagat di masyarakat. Dengan demikian bisa dilakukan deteksi dininya.


"Seluruh jajaran TNI dan polisi pun memerintahkan yang sama, minimal salat Jumat, subuh, dan magrib menyebar salat di lingkungan masing-masing," katanya.


Bukan hanya untuk umat muslim, Tjahjo menambahkan, untuk agama yang lain juga sama. Mereka juga harus sama-sama membangun kerukunan umat beragama. 


"Maksud kerukunan itu di mana yang minoritas harus menghargai mayoritas sebaliknya yang mayoritas melindungi yang minoritas," kata Tjahjo.

Di Samarinda, belum lama ini, terjadi peristiwa peledakan bom di Gereja Oikumene, Samarinda, Kalimantan Timur. Empat balita jadi korban, satu di antaranya, Intan Olivia Banjarnahor, 2,5 tahun, meninggal. Seluruh korban balita mengalami luka bakar.


Selama sepekan pemeriksaan, polisi menetapkan tujuh orang tersangka setelah memeriksa 21 orang yang berkaitan dengan peristiwa bom gereja Samarinda. Salah satu pelakunya Juhanda alias Jo alias Muhammad Aceng yang merupakan residivis bom buku di Jakarta. Di Samarinda, Juhanda sehari-hari menjadi penjual ikan. Ia tinggal di masjid Al Mujahidin yang lokasi tak jauh dari Gereja Oikumene. 





loading...

Comments