loading...

Video NAWACITA JOKOWI

NASDEM Deklarasi JOKOWI Presiden 2019-2024

Pesan Jokowi Untuk Relawan Projo Hadapi Tahun Politik

Dunia Akui Kinerja AHOK

PRESIDEN JOKOWI Jadi Imam Shalat PRESIDEN AFGHANISTAN

Video TUHAN TIDAK TIDUR Untuk AHOK

loading...

Ini Sikap Ahok Jelang Aksi Demo 4 November

loading...

Front Pembela Islam (FPI) dan sejumlah organisasi keagamaan berencana menggelar demo besar Jumat 4 November nanti. Mereka menuntut polisi mengusut kasus dugaan penistaan agama, yang mereka tuding dilakukan oleh Gubernur nonaktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.



Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta itu tidak pernah menduga celetukannya bakal memicu reaksi besar. Apalagi menyulut sejumlah organisasi masyarakat berdemonstrasi pada Jumat 4 November 2016. Ahok pun pasrah dan menyerahkan segala sesuatu tentang demonstrasi itu kepada kepolisian.

Kabar itu menjadi berita yang paling banyak dibaca di Liputan6.com, terutama di kanal News, hingga malam ini, Rabu (2/11/2016). 

Selain itu, ada pula kabar lainnya yang juga tak kalah diburu. Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengapresiasi pertemuan antara Presiden Jokowi dan Ketua Umum Gerindra Prabowo. Dia berharap hal tersebut sering dilakukan.

Ada pula perihal berita tentang Ahok yang meminta semua pihak  tidak mencampuri kasus hukum dalam laporan dugaan penistaan agama. 

Berikut ulasan berita populer selengkapnya

Panas Dingin Jelang 4 November
"Saya kan sudah sampaikan berkali-kali, kalau saya dianggap salah pun, saya kan sudah menyampaikan mohon maaf," ujar Ahok di Grand Hyatt, Jakarta, Selasa 1 November 2016. 

Gubernur DKI Jakarta itu tidak pernah menduga celetukannya bakal memicu reaksi besar. Apalagi menyulut sejumlah organisasi masyarakat berdemonstrasi pada Jumat 4 November 2016.

Padahal, permintaan maaf calon petahana tersebut pernah dilayangkan pada saat mendatangi Bareskrim Polri. Saat itu, dia datang untuk mengklarifikasi terkait ucapannya yang dianggap menyinggung sejumlah kelompok masyarakat.

"Saya juga sampaikan bahwa ketidaknyamanan ini, saya mohon maaf kalau ada yang tersinggung. Tapi tidak ada niat saya untuk menista agama, menghina Alquran, apalagi menghina umat muslim, apalagi ulama. Karena teman saya banyak ustaz, ada beberapa yang terkenal. Jadi tidak ada niat sama sekali," ujar pria bernama lengkap Basuki Tjahaja Purnama itu, Senin 24 Oktober 2016.

Ahok pun pasrah dan menyerahkan segala sesuatu tentang demonstrasi itu kepada kepolisian.

Kepolisian pun mengerahkan personelnya untuk mengamankan aksi demo itu agar berjalan lancar, aman, dan damai. Setidaknya puluhan ribu personel gabungan dari unsur Polri dan TNI telah disiagakan untuk mengawal aksi unjuk rasa itu.

"Semuanya sudah hampir 20.000 personel untuk melayani pengamanan di Ibu Kota," ujar Kapolda Metro Jaya Irjen Mochamad Iriawan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa.

Dia mengatakan, pasukan sebanyak itu juga diambil dari beberapa daerah di luar Polda Metro Jaya. Rencananya, Polri dan TNI akan melakukan apel pengamanan demo ini di halaman Monas, Rabu 2 November 2016.

"Nanti bisa dilihat bagaimana unsur pengamanan kami, khususnya untuk melayani unjuk rasa yang akan dilakukan di Jakarta," tutur dia.

Sementara itu, jumlah massa yang turun ke jalan pada Jumat nanti diperkirakan akan mencapai puluhan ribu orang. Mereka akan melakukan aksi demo setelah melaksanakan salat Jumat di Masjid Istiqlal. Massa akan bergerak menuju depan Istana.

"Massa sedang kita data, karena terus berkembang. Estimasi kemarin ada 35.000 terus melonjak 50.000, tapi fluktuatif. Pengamanan kita sudah punya rinciannya," ucap Iriawan.

Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian pun telah menginstruksikan agar jajarannya bersiaga untuk mengamankan demonstrasi besar-besaran 4 November nanti. Namun, Tito melarang personelnya menggunakan senjata api dalam pengawalan demonstrasi itu.

"Instruksi saya untuk pasukan yang berhadapan dengan demonstran enggak boleh bawa senjata, apalagi peluru tajam. Ada tim dipersiapkan khusus untuk menghadapi situasi bila terjadi kontigensi. Penggunaan kekerasan dengan peluru tajam harus dibatasi hanya perintah tertentu aja. Enggak boleh main sendiri," kata Tito usai apel pasukan di lapangan Markas Korps Brimob Polri, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Senin.

Menko Polhukam Wiranto mengatakan, soal kasus hukum terkait Ahok, masyarakat tidak perlu khawatir. Kepolisian sudah bekerja dan melakukan pemeriksaan terhadap para saksi, termasuk Ahok.

"Sebelum diproses belum dipanggil gubernur sudah minta diperiksa, datang sendiri ke kepolisian. Kemudian dari kedatangan itu diproses. Namun tentunya tahapan-tahapan, ada satu proses yang tidak serta merta," kata Wiranto di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa.

Segala kesaksian dan keterangan yang didapat penyidik, ia menambahkan, tentu akan menjadi bahan pertimbangan penegak hukum. Hanya tinggal menunggu waktu sehingga penyidik memiliki keputusan yang terbaik terkait kasus tersebut.

Begitu juga soal aksi unjuk rasa pada 4 November 2016. Wiranto memastikan, negara menjamin hak warga dalam menyampaikan pendapat.

Tentu harus sesuai dengan aturan yang berlaku, mulai jumlah peserta unjuk rasa, atribut yang digunakan, dan tema demo. Termasuk waktu unjuk rasa.

"Setelah pukul 18.00 WIB ya bubar karena aturannya begitu," ujar Wiranto.

Dia menambahkan, unjuk rasa tidak boleh meresahkan masyarakat. Wiranto mengharapkan, dalam menyatakan pendapat tidak meresahkan warga lain.

"Kebebasan boleh, tapi tidak berarti mengganggu masyarakat lainnya. Oleh karena itu, kembalikan masyarakat supaya memahami hal ini supaya tenang, tidak resah," Wiranto memungkas.


Liputan6.com
loading...

Comments