loading...
Penggagas Parade Bhineka Tunggal Ika Nong Darol Mahmada menjelaskan
sejumlah pemberitaan yang menurutnya kurang akurat, terkait pelaksanaan
festifal yang menampilkan budaya dari seluruh penjuru Indonesia
tersebut. “Kami menyayangkan masih ada portal berita yang tendensius dan
tak melakukan check dan recheck pada kami,” ujar Nong lewat keterangan
tertulis, Ahad, 20 November 2016
Hal pertama yang diungkit Nong adalah soal kebersihan dalam kegiatan yang digelar di sekitar Monas pada Sabtu, 19 November 2016. Menurutnya panitia sudah melakukan evaluasi terkait peserta parade yang disebut membuang sampah dan duduk di taman sekitar Monumen Nasional (Monas). “Soal sampah dan (peserta) yang duduk, serta menginjak rumput. Kami telah menyiapkan pasukan untuk menyisir kebersihan, namun kalah jumlah dengan peserta yang hadir.”
Dia
menegaskan adanya imbauan dari panitia parade pada peserta, agar tak
masuk ke areal taman. “Karena Jalan Medan Merdeka Selatan masih dibuka
untuk bus Transjakarta, ruas jalan tak cukup untuk peserta. Akhirnya
mereka meluber ke taman-taman, tapi kami pastikan tak ada tanaman
rusak,” kata Nong.
Nong mengklain panitia sudah membantu petugas kebersihan setelah parade yang diikuti sedikitnya 30 ribu orang itu berakhir, yaitu sekitar pukul 12.00 WIB, Sabtu kemarin.
Ada pula klarifikasi terkait foto peserta yang menerima uang seusai acara. Nong menegaskan bahwa peserta parade tak menerima bayaran. “Tak ada uang cash beredar di acara. Kami menggunakan sistem transfer untuk hal yang terkait penyewaan sound system, panggung, dan logistik.”
Nong mengklain panitia sudah membantu petugas kebersihan setelah parade yang diikuti sedikitnya 30 ribu orang itu berakhir, yaitu sekitar pukul 12.00 WIB, Sabtu kemarin.
Ada pula klarifikasi terkait foto peserta yang menerima uang seusai acara. Nong menegaskan bahwa peserta parade tak menerima bayaran. “Tak ada uang cash beredar di acara. Kami menggunakan sistem transfer untuk hal yang terkait penyewaan sound system, panggung, dan logistik.”
Nong
menyesalkan pihak yang menyebarkan foto tanpa berkomunikasi dengan
panitia parade tersebut. Panitia, kata dia, tak bertanggung jawab atas
foto pembagian uang yang tersebar di media sosial.
Dia pun menegaskan bahwa acara yang baru pertama kali diadakan di Jakarta itu tak untuk mendukung peserta Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta. “Kami tegaskan dalam rangkaian parade, tak ada teriakan untuk salah satu calon, simbol dan atribut politik. Kami bahkan tak teriakkan Jakarta, tapi Indonesia,” ujar Nong.
Menurutnya acara berjalan sesuai rencana, kecuali terkait jalur parade, yang berubah dari kawasan Bundaran Hotel Indonesia, ke Patung Tugu Tani.
Dia pun menegaskan bahwa acara yang baru pertama kali diadakan di Jakarta itu tak untuk mendukung peserta Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta. “Kami tegaskan dalam rangkaian parade, tak ada teriakan untuk salah satu calon, simbol dan atribut politik. Kami bahkan tak teriakkan Jakarta, tapi Indonesia,” ujar Nong.
Menurutnya acara berjalan sesuai rencana, kecuali terkait jalur parade, yang berubah dari kawasan Bundaran Hotel Indonesia, ke Patung Tugu Tani.
loading...
Comments
Post a Comment