loading...
Dalam konferensi pers seusai unjuk rasa 4 November, Presiden Joko Widodo menyebut kericuhan yang terjadi satu jam setelah demonstrasi tersebut ditunggangi aktor politik.
Jokowi kembali menyinggung hal serupa dalam apel militer di Markas Besar TNI Angkatan Darat, Senin (7/11/2016).
Pada upacara tersebut, Jokowi memerintahkan TNI tidak menoleransi gerakan-gerakan yang berniat memecah belah dan mengadu domba bangsa.
Namun, saat ditanya siapa pihak yang dimaksud usai apel tersebut, Jokowi enggan menyebutnya.
"Nanti kita lihat...nanti kita lihat," ujar Jokowi.
Jokowi menjawab dengan jawaban sama saat ditanya apakah hingga saat ini, aktor politik pemecah belah bangsa itu masih melakukan aktivitasnya.
Jokowi merasa perlu menegaskan kembali pesan itu berulang-ulang. Hal tersebut untuk mengingatkan seluruh anak bangsa untuk tidak terpengaruh atau terprovokasi sehingga menjadi terpecah belah.
"Kita tahu negara kita ini ada 17 ribu pulau. Sukunya berbeda-beda. Ras berbeda-beda. Agamanya juga tidak hanya satu atau dua. Berbeda-beda," ujar Jokowi.
"Kalau hal itu tidak kita tegaskan berulang-ulang, kita menjadi lupa. Saya hanya ingin mengingatkan saja," lanjut dia.
Diberitakan, Presiden Jokowi menuding kerusuhan yang terjadi di kawasan Istana pada Jumat malam didalangi aktor-aktor politik yang memanfaatkan situasi.
"Kita menyesalkan kejadian ba'da Isya yang harusnya sudah bubar tapi menjadi rusuh. Dan ini sudah ditunggangi aktor-aktor politik yang memanfaatkan situasi," kata Jokowi dalam jumpa pers usai rapat terbatas di Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu (5/11/2016) pukul 00.10 WIB.
Aksi unjuk rasa menuntut proses hukum atas Basuki Tjahaja Purnamadalam perkara dugaan penodaan agama di depan Istana, berujung pada kerusuhan.
Tercatat, 21 kendaraan, baik milik TNI-Polri maupun sipil dirusak. Bahkan, tiga kendaraan di antaranya dibakar.
Sementara itu, demonstran yang mengalami luka berjumlah 250 orang.
Sebanyak 100 orang di luar demonstran juga mengalami luka. 100 orang itu terdiri dari 79 personel Polri (11 di antaranya dirawat inap), 15 masyarakat umum, 5 personel TNI dan 1 personel Pemadam Kebakaran.
loading...
Comments
Post a Comment