loading...
Selama dua tahun, pemerintahan Joko Widodo mengebut pengerjaan infrastruktur jalan dan pos lintas batas negara. Sedikit demi sedikit, akses mulai terbangun.
Di perbatasan antara Kalimantan dengan Malaysia, misalnya, target jalan perbatasan yang dibangun, yakni 1.900 kilometer."Tahun anggaran 2016 telah membangun 114,30 kilometer jalan baru," ujar Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimoeljono di Kantor Kepala Staf Presiden, Jakarta, Kamis (27/10/2016).
Jalan itu dibangun di Provinsi Kalimantan Barat (99,10 kilometer), Provinsi Kalimantan Timur (8 kilometer) dan Provinsi Kalimantan Utara (7,20 kilometer).
Dari total yang sudah dibangun, jalan perbatasan di Kalimantan yang sudah tersambung, yakni sepanjang 1.454 kilometer.
Pada tahun anggaran 2017, jalan yang direncanakan dibangun, yakni sepanjang 197,70 kilometer.
Dengan demikian, total jalan perbatasan yang tersambung akan tembus sepanjang 1.633,90 kilometer.
"Ada beberapa jalan yang memang sengaja kami buat sangat lebar. Nantinya bisa digunakan sekaligus untuk pendaratan pesawat TNI," ujar Basuki.
Selain itu, dibangun pula tiga bangunan pos lintas batas negara di Kalimantan, yakni PLBN Entikong, PLBN Aruk (Sajingan Besar) dan PLBN Nanga Badau.
Dari tiga PLBN itu, PLBN Aruk dan Nanga Badau ditargetkan rampung akhir 2016, sementara PLBN Entikong ditargetkan rampung 2017.
Nusa Tenggara Timur
Di daerah perbatasan Nusa Tenggara Timur dan Timor-Timur juga demikian. Dari target jalan sepanjang 176,19 kilometer, telah dibangun jalan sepanjang 15 kilometer.
Dengan demikian, jalan perbatasan yang tersambung, yakni sepanjang 63,19 kilometer. Sisa pengerjaan jalan akan dibangun menggunakan pada tahun anggaran 2017.
Selain jalan, sebanyak tiga PLBN juga dibangun, yakni PLBN Motamassin (Kobalima Timur), PLBN Motaain (Tasifeto Timur) dan PLBN Wini (Insana Utara). Ketiga PLBN itu ditargetkan rampung pada akhir 2016.
Kompas.com
loading...
Comments
Post a Comment