loading...
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko
PMK) Puan Maharani mengatakan bahwa dalam dua tahun kepemimpinan Joko Widodo-Jusuf Kalla, angka kemiskinan di Indonesia menurun.
"Pemerintah mencanangkan percepatan pembangunan fokus pada upaya
mengentaskan kemiskinan, ketimpangan, dan kesejahteraan sosial," ujar
Puan di Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta, Senin (24/10/2016).Ia mengatakan, terkait masalah kualitas hidup, indikator makro menetapkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dalam hal kesehatan, pendidikan dan hidup layak pada 2019 ditetapkan sasaran sebesar 76,3 persen.
Pada 2014 berada di angka 68,8 persen, kemudian di 2015 angka pencapaian sudah menyentuh 69,5 persen.
"Tingkat kemiskinan pada tahun 2015 sebanyak 11,2 persen. Di tahun 2016 turun jadi 10,8 persen. Tingkat pengangguran 2015 di angka 6,18 persen turun jadi 5,8 persen di 2016," kata Puan.
Ia melanjutkan, capaian program perlindungan sosial berupa jaminan kesehatan, khsususnya untuk penerima bantuan iuran pada 2019 ditetapkan dapat menyerap sekitar 40 persen penduduk miskin.
"Tahun 2016 serapannya sudah mencapai 37 persen atau 92,4 juta jiwa," kata dia.
Kemenko PMK, kata Puan, terus mendorong upaya percepatan penanggulangan kemisikinan melalui program keluarga harapan yang menyasar 6 juta kepala keluarga melalui berbagai program.
Program itu di antaranya, menyediakan dana untuk penerimaan bantuan iuran, pemberdayaan sosial dengan kelompok usaha bersama dengan melibatkan dana desa, Program Indonesia Pintar, Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya, dan layanan sosial bagi kaum lansia dan penyandang disabilitas.
Sementara itu, Juru Bicara Kepresidenan, Johan Budi menyebut bahwa penurun angka kemiskinan ini terlihat signifikan. Pencapaian ini, menjadi bukti atas kinerja Jokowi-JK.
"Angka pengangguran ini terendah sejak era reformasi," kata Johan.
Kompas.com
loading...
Comments
Post a Comment